Tugas Kelompok Dosen Pembimbing
Teori Ekonomi Makro Qomariah S.E. M,Si
MAKALAH
KUALITAS TENAGA KERJA
S
A
Disusun oleh
Darma Saputra
Dedi Irawan
Fitriana
Muhammad Fadillah
Muhimmatul Mukarromah
Elda Mandasari
JURUSAN MANAJEMEN S1
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
RIAU
2009-2010
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ii
KATA PENGANTAR iii
BAB I
Kualitas Tenaga kerja di Indonesia 1
Latar Belakang 1
Pendahuluan 2
Teori Kualitas Ketenagakerjaan 2
Konsep Kualitas Ketenagakerjaan 3
Keadaan Ketenagakerjaan di Indonesia 6
BAB II
Ketenagakerjaan 8
Definisi Tenaga Kerja 8
Pekerjaan Dan Tingkat Upah 9
BAB III
Struktur Ketenagakerjaan 11
BAB IV
Penutup 12
Kesimpulan 12
Daftar Pustaka 14
KATA PENGANTAR
Puji syukur tim penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat-Nya tim kami dapat menyelesaikan tugas kelompok ini. adapun tujuan dari penyusun tugas ini adalah untuk memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah TEORI EKONOMI MAKRO.
Dan kepada semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung yang telah membantu saya dalam menulis tugas ini, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Tugas ini disusun dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa dapat menerima materi kuliah secara objektif dan ilmiah. Dan juga untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan memahami, menghayati dan meyakini nilai – nilai positif dalam makalah ini.
Disadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya pelaku penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Pekabaru 9 juli 2009
BAB I
KUALITAS
TENAGA KERJA DI INDONESIA
A. LATAR BELAKANG
Penduduk berfungsi ganda dalam perekonomian. Dalam konteks pasar ia berada baik disisi permintaan maupun disisi penawaran. Disisi penawaran, penduduk adalah konsumen, sumber permintaan akan barang-barang dan jasa. Disisi penawaran, penduduk adalah produsen, jika ia adalah pengusaha atau pedangang, atau tenaga kerja, ia semata-mata pekerja. Dalam konteks pembangunan, pandangan terhadap penduduk terpecah dua, ada yang menganggapnya sebagai penghambat pembangunan, ada pula yang menganggap sebagai pemacu pembangunan.
Dalam literatur-literatur kuno, pada umum nya pendududk dipandang sebagai penghambat pembangunan. Keberadaannya, apalagi dalam jumlah besar dan dengan pertumbuhan yang tinggi, di nilai hanya akan menambah beban pembangunan. Jumlah pendududk yang besar memperkecil pendapatan per kapita dan menimbulkan masalah ketenagakerjaan.
Dengan demikian, apakah pada akhirnya penduduk merupakan pemacu atau penghambat pembangunan, persoalannya bukan semata-mata bukan terletak pada besar kecil jumlahnya. Akan tetapi juga bergantung pada kapasitas penduduk tersebut, baik selaku konsumen atau sumber permintaan maupun selaku produsen ataupun sumber penawaran.
B. PENDAHULUAN
Jumlah atau besarnya penduduk umumnya dikaitkan dengan pertumbuhan income per kapita suatu negara, yang secara kasarnya mencerminkan kemajuan perekonomian negara tersebut. Ada pendapat yang mengatakan bahwa jumlah penduduk yang besar adalah sangat menguntungkan bagi pembangunan ekonomi. Tetapi adapula yang berpendapat lain yaitu justru penduduk yang jumlahnya sedikit yang dapat mempercepat proses pembangunan ekonomi kearah yang lebih baik.
Jumlah penduduk yang semakin besar telah membawa akibat jumlah angkatan kerja yang semakin besar pula. Ini berarti makin besar pula jumlah orang yang akan mencari pekerjaan atau menggangur. Agar dapat dicapai keadaan yang seimbang maka seyogyanya mereka semua dapat tertampung dalam seuatu pekerjaan yang cocok dan sesuai dengan keinginan serta keterampilan mereka. Ini akan membawa konsekuensi bahwa perekonomian harus selalu menyediakan lapangana pekerjaan bagi angkatan kerja baru.
C. TEORI KUALITAS KETENAGAKERJAAN
Salah satu masalah yang biasa muncul dalam bidang angkatan kerja adalah ketidak seimbangan antara permintaan akan tenaga kerja (Demand For Labor) dan penawaran kerja (Supply Of Labor), pada suatu tingkat upah ketidakseimbangan tersebut berupa (a) lebih besarnya penawaran dibanding permintaan tenaga kerja (b) lebih besarnya permintaan dibandingkan penawaran tenaga kerja.
Gambar 2
Ketidakseimbangnya permintaan dan penawaran tenaga kerja
W SL W excess SL
SL
We W1
DL DL
0 Ne N 0 N1 N2
W SL
W2
Excess
DL
0 N3 N4
Keterangan :
SL = Penawaran Tenaga Kerja (Supply Of Labor)
DL = Permintaan Tenaga Kerja (Demand Of Labor)
W = Upah Rill
N = Jumlah Tenaga Kerja
Ada dua teori penting perlu dikemukakan dalam kaitannya dengan masalah tenga kerja. Pertama adalah teori Lewis yang mengemukakan bahwa kelebihan pekerja merupakan kesempatan dan bukan masalah. Kelebihan pekerja satu sektor akan memberikan andil terhadap pertumbuhan output dan penyediaan pekerja disektor lain.
Teori kedua adalah Fei-Rains yang berkaitan dengan negara berkembang yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : kelebihan buruh, sumber daya alam yang belum dapat di olah, sebagian besar penduduk bergerak disektor pertanian, banyak pengganguran, dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.
D. KONSEP KETENAGAKERJAAN
Beberapa pengertian yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, yaitu :
(1). Tenaga kerja (Manpower)
Adalah penduduk dalam usia kerja (15-64 tahun) atau jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga kerja mereka, dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktivitas tersebut.
(2). Angkatan kerja (Labor Force)
Adalah bagian dari tenga kerja yang sesungguhnya terlibat, atau berusaha untuk terlibat, dalam kegiatan produktif yaitu produksi barang dan jasa.
(3). Tingkat partisipasi tenaga kerja (Labor Force Participation Rate)
Adalah mengambarkan jumlah angkatan kerja dalam suatu kelompok umum sebagai persentase penduduk dalam kelompok umur tersebut.
Angkatan kerja
TPAK = 100%
Tenaga kerja
(4). Tingkat Pengangguran (Unemployment Rate)
Adalah angka yang menunjukkan berapa banyak dari jumlah angkatan kerja yang sedang aktif mencari pekerjaan. Pengertian menganggur disini adalah aktif mencari pekerjaan.
Jumlah orang yang mencari pekerjaan
Tp = jumlah angkatan kerja x100%
(5). Pengangguran Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka atau pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan.
(6). Sedang Menganggur (Underermployment)
Adalah perbedaan antara jumlah pekerjaan yang betul dikerjakan seseorang dalam pekerjaannya dengan jumlah pekerjaan yang secara normal maupun ingin dikerjakan.
(7). Setengah Menganggur Yamg Kentara (Visible Undermployment)
Adalah jika seseorang bekerja tidak tetap (part time) diluar keinginannya sendiri, atau bekerja dalam waktu yang lebih pendek dari biasanya.
(8). Setengah Mengangur Yang Tidak Kentara (Invisible Undermployment)
Adalah jika seseorang bekerja secara penuh (full time) tetapi pekerjaannya itu dianggap tidak mencukupi, karena pendapatannya yang terlalu rendah atau pekerjaan tersebut tidak memungkinkan ia untuk mengembangkan seluruh keahliannya.
(9). Pengangguran Tidak Kentara (Disguised Unemployment)
Dalam angkatan kerja mereka dimasukkan dalam kegiatan bekerja, tetapi sebetulnya mereka adalah pengangguran jika dilihat dari segi peroduktifitasnya.
(10). Pengangguran Friksional
Adalah pengangguran yang terjadi akibat pindahnya seseorang dari suatu pekerjaan ke perkerjaan yang lain, dan akibatnya harus mempunyai tenggang waktu dan bersetatus sebagai pengangguran sebelum mandapatkan pekerjaan yang lain tersebut.
(11). Pengangguran Struktural
Adalah pengangguran yang disebabkan karena ketidak cocokan antara struktur para pencari kerja, sehubungan dengan keterampilan, bidang keahlian, maupun daerah lokasinya dengan struktur permintaan tenaga kerja yang belum terisi.
E. KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI INDONESIA
1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
Pertumbuhan penduduk akan sangat mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Semakin besar jumlah penduduk usia kerja, maka secara otomatis jumlah angkatan kerja akan bertambah. Semakin tinggi TPAK senakin baik, karena hal itu berarti pertisipasiangkatan kerja semakin meningkat.
Tingkat partisipasi angkatan kerja indonesia periode 1997-1999 untuk laki-laki mengalami peningkatan, tetapi persentase penduduk kerja mengalami penurunan. Keadaan ini juga hampir terjadi di seluruh provinsi. Penyebab hal ini adalah krisis ekonomi yang melanda hampir seluruh pelosok tanah air sejak pertengahan tahun 1997.
2. Upah Pekerja/Karyawan
Tingkat upah pekerja, baik laki-laki maupun perempuan di indonesia selama periode 1997-1999 tampak lebih baik. Tetapi dibandingkan dengan upah yang diterima antara pekarja laki-laki dan perempuan, ternyata pekerja perempuan yang mendapat upah yang lebih rendah.
3. Produktivitas Pekerja
Peningkatan kualitas pekerja yang dicerminkan oleh tingkat pendidikan rata-rata yang semakin baik, memberi dampak positif terhadap produktivitas tenaga kerja. Begitu pula dengan upaya peningkatan keterampilan dan pelatihan tenaga kerja yang disertai dengan penerapan teknologi yang sesuai, berdampak pula terhadap produktivitas tenaga kerja.
4. Tingkat Pengangguran
Tingkat pengangguran di indonesia selama periode 1997-1999 cenderung meningkat. Pada tahun 1997 angka pengangguran terbuka sebesar 4,68% dan pada kerisis ekonomi 1998 meningkat menjadi 5,46% dan tahun 1999 masih meningkat manjadi sebesar 6,36%.
BAB II
KETENAGAKERJAAN
Untuk keperluan analisis ketenagakerjaan, secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua golongan yaitu tenaga kerja dan bukan tenga kerja. Yang tergolong tenaga kerja ialah penduduk yang berumur didalam batas usia kerja.
A. Definisi Tenaga Kerja
Tenaga kerja (manpower) adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan.
Bukan tenaga kerja ialah tenga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan, yakni (pelajar, mahasiswa)
A. tenaga kerja – manpower (berusia≥ 10tahun)
1. angkatan kerja-labor force
a. pekerja-work force
Penduduk b. Pengangguran
- bukan angkatan kerja
- pelajar dan mahasiswa
- pengurus rumah tangga
- penerima pendapatan lain
B. BUKAN TENAGA KERJA (berusia < 10 tahun)
Gambar : Pemilahan Penduduk Berdasarkan Pendekatan Angkatan Kerja
Konsep pemilah-milah penduduk seperti di atas disebut pendekatan angkatan kerja (labor force approach), di perkenalkan oleh International Labour Organization (ILO). Banyak negara berkembang menerapkan pendekatan ini.
PENGHASILAN RENDAH
PRODUKTIVITAS RENDAH
TIDAK KENTARA
KENTARA
SETENGAH MENGANGGUR
BEKERJA PENUH
PENDUDUK
Gambar : Pemilahan Penduduk Berdasarkan Pendekatan Pemanfaatan Tenaga Kerja
B. Pekerjaan Dan Tinggkat Upah
Sebaran pekerjaan angkatan kerja dapat di tinjau dari tiga aspek, yaitu berdasarkan :a) lapangan pekerjaan b) status pekerjaan c) jenis pekerjaan, adapun sebaran menurut jenis pekerjaan kegiatan konkret apa yang dikerjakan oleh pekerja yang bersangkutan.
a. Lapangan, status, dan jenis pekerjaan
lapangan pekerjaan utama rakyat indonesia masih disektor pertanian. Sampai tahun 1994, separuh dari jumlah pekerja menyandarkan sektor pertanian sebagai sumber nafkah utama. Sektor perdagangan dan sektor jasa menempati urutan kedua dan ketiga, masing-masing menyerap 15,79% dan 13,34% pekerja.
b. Jam Kerja
Seorang dikatakan bekerja penuh (full employed) apabila jumlah jam kerjanya mencapai setidak-tidaknya 35 jam kerja dalam seminggu. Kiriteria ini menuruti konsep bekerja minimal 1 jam berturut-turut.
c. Tingkat Upah
Upah Tertinggi bagi pekerja yang bestatus karyawan atau buruh adalah di sektor pertambangan. Karyawan pelakasana yang bekerja di sektor ini, dengan pangkat dibawah mandor. Tingkat upah pekerja indonesia khusus pekerja rendahan atau buruh kasar sangat rendah. Hal ini dapat diukur dengan membandingkan terhadap kebutuhan fisik minimum.
BAB III
STRUKTUR KETENAGAKERJAAN
A. Struktur Ketenagakerjaan
Struktur perekonomian suatu negara dapat dicerminkan dengan, antar lain struktur lapangan kerja utama, struktur jenis pekerjaan utama, dan status pekerjaan utama dari para pekerjanya.
Lapangan pekerjaan utama seseorang adalah bidang kegiatan utama pekerja tersebut. Lapangan pekerjaan utama biasanya digolongkan atas :
- pertanian, perburuan, kehutanan, perikanan
- pertambangan dan pengalian
- industri pengolahan
- listrik, gas, air
- bangunan
- perdagangan besar, enceran, rumah makan
- angkutan, pergudanggan, dan komunikasi
- keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah, serta jasa perusahaan
- jasa kemasyarakatan
jenis pekerjaan utama seseorang adalah macam pekerjaan yang dilakukan pekerjaan tersebut. Jenis pekerjaan utama biasanya digolongkan atas :
- tenaga propesional, teknisi dan sejenisnya
- tenaga kepemimpinan dan ketatalaksanaan
- tenaga tata usaha dan tenaga yang sejenis
- tenaga usaha penjualan
- tenaga usaha jasa
- tenaga usaha jasa pertanian, perburuan, perikanan
- tenaga produksi, operator alat-alat angkutan dan pekerja kasar
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
- Penduduk berfungsi ganda dalam perekonomian. Dalam konteks pasar ia berada baik disisi permintaan maupun disisi penawaran
- Jumlah atau besarnya penduduk umumnya dikaitkan dengan pertumbuhan income per kapita suatu negara, yang secara kasarnya mencerminkan kemajuan perekonomian negara tersebut.
- Salah satu masalah yang biasa muncul dalam bidang angkatan kerja adalah ketidak seimbangan antara permintaan akan tenaga kerja (Demand For Labor) dan penawaran kerja (Supply Of Labor), pada suatu tingkat upah ketidakseimbangan tersebut berupa (a) lebih besarnya penawaran dibanding permintaan tenaga kerja (b) lebih besarnya permintaan dibandingkan penawaran tenaga kerja
- Ada dua teori penting perlu dikemukakan dalam kaitannya dengan masalah tenga kerja. Pertama adalah teori Lewis yang mengemukakan bahwa kelebihan pekerja merupakan kesempatan dan bukan masalah. Kelebihan pekerja satu sektor akan memberikan andil terhadap pertumbuhan output dan penyediaan pekerja disektor lain.
- Teori kedua adalah Fei-Rains yang berkaitan dengan negara berkembang yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : kelebihan buruh, sumber daya alam yang belum dapat di olah, sebagian besar penduduk bergerak disektor pertanian, banyak pengganguran, dan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi.
- Pertumbuhan penduduk akan sangat mempengaruhi pertumbuhan angkatan kerja. Semakin besar jumlah penduduk usia kerja, maka secara otomatis jumlah angkatan kerja akan bertambah. Semakin tinggi TPAK senakin baik, karena hal itu berarti pertisipasiangkatan kerja semakin meningkat.
- Tingkat upah pekerja, baik laki-laki maupun perempuan di indonesia selama periode 1997-1999 tampak lebih baik
- Peningkatan kualitas pekerja yang dicerminkan oleh tingkat pendidikan rata-rata yang semakin baik, memberi dampak positif terhadap produktivitas tenaga kerja.
- Tingkat pengangguran di indonesia selama periode 1997-1999 cenderung meningkat. Pada tahun 1997 angka pengangguran terbuka sebesar 4,68% dan pada kerisis ekonomi 1998 meningkat menjadi 5,46% dan tahun 1999 masih meningkat manjadi sebesar 6,36%
- Tenaga kerja (manpower) adalah tenaga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang bekerja, atau mempunyai pekerjaan namun untuk sementara sedang tidak bekerja, dan yang mencari pekerjaan
- Bukan tenaga kerja ialah tenga kerja atau penduduk dalam usia kerja yang tidak bekerja, tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak mencari pekerjaan, yakni (pelajar, mahasiswa)
- lapangan pekerjaan utama rakyat indonesia masih disektor pertanian. Sampai tahun 1994, separuh dari jumlah pekerja menyandarkan sektor pertanian sebagai sumber nafkah utama
- Seorang dikatakan bekerja penuh (full employed) apabila jumlah jam kerjanya mencapai setidak-tidaknya 35 jam kerja dalam seminggu.
- Upah Tertinggi bagi pekerja yang bestatus karyawan atau buruh adalah di sektor pertambangan. Karyawan pelakasana yang bekerja di sektor ini, dengan pangkat dibawah mandor
- Struktur perekonomian suatu negara dapat dicerminkan dengan, antar lain struktur lapangan kerja utama, struktur jenis pekerjaan utama, dan status pekerjaan utama dari para pekerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
S Mulyadi, 2003: Ekonomi Sumber Daya Manusia, Penerbit PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta.
Arief, Sritiwa, 1990: Perekonomian Indonesia, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Gie, Kwik Kian, 1994, Ekonomi Mikro Dan Makro Dunia, Jurnal MM-UGM, Yogyakarta.
ii
Komentar Tamu :
Post a Comment
Pesan Admin: Budayakan Berkomentar Setelah Membaca Artikel di atas dan Tolong Jangan Menaruh SPAM, Terima Kasih....Blog Ini Dofollow, komentar yang saya anggap SPAM mohon maaf akan saya hapus.